Minggu, 03 Desember 2017

MODUL IV: Mikrokontroller PIC 16F877A

Modul IV
Mikrokontroller PIC 16F877A



1. Tujuan  [kembali]
a.       Merangkai dan menguji output pada mikrokontroller PIC 16F877A
b.      Merangkai dan menguji input pada mikrokontroller PIC 16F877A
c.    Merangkai dan menguji aplikasi I/O pada mikrokontroller PIC 16F877A

2. Alat dan Bahan  [kembali]
a.  Module PIC 16F877A
b.  LED
c.  Sensor LM35

3. Dasar Teori  [kembali]
a. PIC 16F877A
Mikrokontroler PIC16F877A merupakan salah satu mikrokontroler dari keluarga PICmicro yang popular digunakan sekarang ini, mulai dari pemula hingga para profesional. Hal tersebut karena PIC16F877A sangat praktis dan menggunakan teknologi FLASH memori sehingga dapat di program-hapus hingga seribu kali. Keunggulan mikrokontroler jenis RISC ini dibanding dengan mikrokontroler 8-bit lain dikelasnya terutama terletak pada kecepatan dan kompresi kodenya. Selain itu, PIC116F877A juga tergolong praktis dan ringkas karena memiliki kemasan 40 pin dengan 33 jalur I/O.
Anggota keluarga PICmicro buatan Microchip Inc. cukup banyak. Ada yang menggunakan FLASH memori dan ada pula yang jenis OTP (One Time Programmable). Mikrontroler dari keluarga PICmicro yang popular, antara lain PIC2C08, PIC16C54, PIC16F84. Agar lebih mengenal PIC16F877A, berikut ini diberikan fitur-fitur penting yang terdapat pada PIC16F877A.

b. LED
Light Emitting Diode atau sering disingkat dengan LED adalah komponen elektronika yang dapat memancarkan  cahaya monokromatik ketika diberikan tegangan maju. LED merupakan keluarga Dioda yang terbuat dari bahan semikonduktor. Warna-warna Cahaya yang dipancarkan oleh LED tergantung pada jenis bahan semikonduktor yang dipergunakannya. LED juga dapat memancarkan sinar inframerah yang tidak tampak oleh mata seperti yang sering kita jumpai pada Remote Control TV ataupun Remote Control perangkat elektronik lainnya.LED terdiri dari sebuah chip semikonduktor yang di doping sehingga menciptakan junction P dan N. Yang dimaksud dengan proses doping dalam semikonduktor adalah proses untuk menambahkan ketidakmurnian (impurity) pada semikonduktor yang murni sehingga menghasilkan karakteristik kelistrikan yang diinginkan. Ketika LED dialiri tegangan maju atau bias forward yaitu dari Anoda (P) menuju ke Katoda (K), Kelebihan Elektron pada N-Type material akan berpindah ke wilayah yang kelebihan Hole (lubang) yaitu wilayah yang bermuatan positif (P-Type material). Saat Elektron berjumpa dengan Hole akan melepaskan photon dan memancarkan cahaya monokromatik (satu warna).

c. LM35
Sensor suhu IC LM 35 merupkan chip IC produksi Natioanal Semiconductor yang berfungsi untuk mengetahui temperature suatu objek atau ruangan dalam bentuk besaran elektrik, atau dapat juga di definisikan sebagai komponen elektronika yang berfungsi untuk mengubah perubahan temperature yang diterima dalam perubahan besaran elektrik. Sensor suhu IC LM35 dapat mengubah perubahan temperature menjadi perubahan tegangan pada bagian outputnya. Sensor suhu IC LM35 membutuhkan sumber tegangan DC +5 volt dan konsumsi arus DC sebesar 60 µA dalam beroperasi.

4. Rangkaian Simulasi  [kembali]
Pada rangkaian ini terdapat LM35 dan LED (merah, kuning, hijau) yang terhubung dengan PIC. Cara kerjanya yaitu jika suhu yang terbaca pada LM35 adalah 21 derajat, maka LED hijau akan berkedip/blinking.

5. Flowchart  [kembali]



6. Listing Program  [kembali]
void main()
{
ADCON0.ADCS0=0;                                  
ADCON0.ADCS1=1;                                  
ADCON1.ADCS2=1;
ADCON0.CHS0=0;                                  
ADCON0.CHS1=0;                                  
ADCON0.CHS2=0;
ADCON0.ADON=1;                                
ADCON1.ADFM=1;                              
ADCON1.PCFG0=0;                            
ADCON1.PCFG1=0;                         
ADCON1.PCFG2=0;                                  
ADCON1.PCFG3=0;

TRISB = 0;

do {
    t = ADC_Read(0);                             

    t = t * 0.4887;                              
    a = t%10;                                    
    lcd[2] = a + '0';                           

    t = t/10;
    a = t%10;                                    
    lcd[1] = a + '0';                           

    t = t/10;
    a = t%10;
    
    LATB = 0x00;
    LATB = 0xFF;
    Delay_ms(100);
    }
    while (1);
}

7. Video Simulasi  [kembali]

8. Link Download  [kembali]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar